Bab 71.

2127 Kata

“Tenang saja. Tidak ada yang perlu kamu cemburui. Dia hanya masa lalu, sementara kamu masa depan.” Aksa menatap lekat sepasang netra yang langsung kembali membesar. Pria itu tersenyum. Resa buru-buru mengalihkan tatapan matanya. Jantung murahannya berdebar kencang. Mungkin karena sudah terlalu lama tidak ada pria yang menggoda dirinya dengan kata-kata manis, termasuk Aris saat masih berstatus sebagai suaminya. Dasar bod*h, batin Resa kesal pada dirinya sendiri. Tanpa sadar, Resa mengipasi wajahnya yang terasa panas. Membuat Ratih yang melihat, mengulum senyum. Pun dengan Aksa yang senang melihat pipi Resa memerah karena malu. “Sudahlah, Sa. Cepetan dilamar. Jangan kelamaan. Mama minta Resa dan anak-anak tinggal di rumah kita, tapi, Resa menolak. Itu pasti karena belum ada ikatan suci di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN