“Tebak tadi Mama ketemu siapa?” Ratih memiringkan kepala agar bisa berbisik. Wanita itu sedang berdiri bersama sang putra di depan kompor. Seperti biasa, dia sedang menjadi supervisor memasak putranya. Ratih menoleh ke belakang. Lega tidak melihat Resa di dapur maupun meja makan. Wanita itu kemudian mengembalikan fokus pada putranya yang sedang menggoreng bakwan udang pesanan sang istri. “Siapa, Ma?” tanya Aksa. Pria itu menoleh ke samping. “Tebak dulu, Sa.” Aksa menarik napas. Kenapa juga harus main tebak-tebakan. Ditatap sang mama dengan alis terangkat, Aksa menggelengkan kepala. “Aku tidak punya bayangan,” kata Aksa menjawab tanya di sorot mata sang mama. “Ah, kamu. Suruh nebak saja tidak bisa.” “Siapa sih, Ma?” Aksa jadi penasaran. “Itu … angkat dulu, nanti gosong.” Ratih menge