Sang Juara

1738 Kata

Lomba yang diadakan hanya satu hari itu tapi sudah mampu membuat Teguh ketar-ketir. Jika orang lain akan meremehkan hal ini. Tapi tidak dengan Teguh yang nanti bisa membuat Yumna menjadi anak pendiam setelah kalah dari lomba ini. Yumna ada di pangkuannya sambil dipeluk dan dicium. “Kalau anak Papa nggak dapat juara, nggak boleh sedih. Anak Papa nggak boleh nangis. Papa mau kakak tetap kuat, harus belajar lagi kalau nanti nggak bisa bawa juara.” Dikuatkannya sang anak ketika juara harapan mulai diumumkan. Teguh tidak mau kalau anaknya marah dan menangis ketika sampai di rumah. “Mama sama Papa nanti bakalan tetap dukung kakak.” Anaknya mengangguk. “Kakak yang ikut lomba, Pa. Nggak akan marah sama Papa dan Mama. Kakak kan sudah usaha. Maaf kalau kakak nggak kasih Papa piala.” Anaknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN