“Papa, Una lupa bilang sama, Papa. Una minta dibelikan ayunan sama sepeda, boleh?” Teguh yang baru turun dari kamar bersama dengan Yumna dimintai oleh anaknya sepeda dan juga ayunan. “Tumben, siapa yang suruh?” “Kakek Ahmad.” “Oh mau dibikin di luar?” “Iya, katanya begitu. Una lupa, tadi diingetin sama Kak Hessa.” Teguh menggendong anaknya ke tempat makan. Si kecil ini memang menggemaskan sejak di rumah bersama dengan Hessa tapi malah jadi pintar bicara dan juga aktif bernyanyi. Bahkan piano miliknya Tari juga sering dimainkan oleh Yumna sekarang. Malam hari ketika dia sedang sibuk bekerja, pasti suara piano di ruang sebelah akan memenuhi rumah mereka. Tiba di ruang makan berdua tapi tidak ada tanda-tanda ada Hessa di sana. “Una, panggil kakak ke kamarnya, ya!” Yumna yang bar