“Una, Papa berangkat dulu, ya.” Teguh buru-buru karena ada rapat hari ini di kantor. Dia sudah pasti datang terlambat beberapa menit nantinya. Belum lagi jalanan macet, dia harus terpaksa terlambat karena anaknya yang bangun kesiangan. Dia tidak mungkin meninggalkan Yumna di kamar. Meskipun sebenarnya ada Hessa di sini tadi. Tapi pekerjaan itu tidak sepenuhnya ditumpahkan kepada pengasuh anaknya. Mengingat kalau Hessa juga sedang kuliah online yang pasti juga memiliki banyak tugas. Sembari menghampiri anaknya yang sudah dia mandikan dan juga suapi untuk sarapannya. Teguh merapikan baju anaknya. “Nanti jangan nakal, ya. Nggak boleh nakal, ingat lho kalau Una nggak boleh ganggu kakak nanti pas belajar.” Yumna berdiri tegap dan hormat kepada Teguh. “Siap, Papa.” Teguh tersenyum tipis