“Kakak, mau ke mana sih?” Hessa menyapa Yumna yang mengangkat infusnya ketika baru saja Hessa masuk ke kamar anak itu membawa makanan agar Yumna makan terlebih dahulu sebelum minum obat. Anaknya menoleh ke arahnya. “Kakak mau eek, Ma.” Hessa menaruh mangkuk di atas meja lalu mengantarkan Yumna ke kamar mandi. “Mama anterin. Terus ganti popok, ya.” “Ya, Ma.” Sudah dua hari lamanya Yumna seperti ini. Anaknya juga menolak ke rumah sakit. Yuda sering memantau ke sini untuk lihat perkembangan Yumna. Kalau lebih dari tiga hari seperti ini mau tidak mau harus dipaksa ke rumah sakit. Tapi menurut Teguh. Dulu Yumna juga pernah seperti ini ketika masih kecil. Melihat kantung matanya yang hitam. Bibirnya pucat, ditambah lagi kalau Gilang menangis memanggil nama Yumna. Tapi mereka berdua bat