Magika ingin berkata sesuatu, tetapi bibirnya terasa berat. Ia hanya bisa berharap dalam hati, bahwa rasa cinta Juan tak akan berubah menjadi sesuatu yang menyesakkan Magika tetap bertahan dalam dekapan Juan, merasakan berat tubuh pria itu di belakangnya. Waktu seolah berjalan lambat, dan pikiran Magika terus berputar. Ketika akhirnya Juan melepaskan tangannya dan bangkit dari ranjang, Magika menghela nafas lega dalam hati. Juan berdiri, mengenakan kembali sikap dinginnya, lalu berjalan menuju pintu. Dia tidak berkata apa-apa, hanya meninggalkan kamar dengan langkah tegas dan suara pintu yang perlahan tertutup. Begitu Juan keluar, Magika duduk tegak di atas ranjang. Ia memegangi dadanya yang masih terasa berat, seolah emosi yang terpendam tak ingin pergi begitu saja. “Sepertinya Tuan Ju

