Langit sore perlahan berubah jingga, sinarnya menembus kaca jendela kamar Magika, memberikan suasana yang tenang. Magika, yang tengah duduk di ranjangnya, dikejutkan oleh suara ketukan pintu. Ia mengerutkan kening, bertanya-tanya siapa yang datang. Dengan langkah ragu, ia berjalan menuju pintu. Ketika pintu dibuka, ia terkejut mendapati sosok Kynova, ibu mertuanya, berdiri di sana. Kynova, yang selama ini hanya ia kenal sekilas saat pernikahannya dengan Juan, tampak anggun dengan ekspresi wajah yang sulit ditebak. Magika langsung menundukkan kepala dengan sopan. "Selamat sore, Ibu Mertua," sapanya dengan suara pelan. Namun, Kynova tidak membalas sapaan itu. Ia hanya berkata tegas, "Ikuti saya." Magika mengangkat wajahnya, terkejut dengan nada bicara Kynova yang dingin. "Ke mana, Bu?" t

