Magika menatap Juan dengan serius, lalu berkata, "Tuan, bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan untukmu?" Suaranya sedikit gemetar, namun ia berusaha tetap tenang. Juan tersenyum lembut, "Tentu saja, sayang. Apa yang ingin kamu tanyakan?" jawabnya penuh perhatian, sambil tetap mengelus kepala Magika dengan lembut. Magika menarik napas sejenak, matanya tertuju pada Juan. "Em... apa orang tua Tuan merestui pernikahan kita? Maksudnya, apakah mereka setuju Tuan menikahiku?" Juan terdiam sejenak, sebuah senyuman lembut menghiasi bibirnya. "Ayahku sudah meninggal," jawabnya dengan nada yang tenang. Magika merasa bersalah dan segera berkata, "Maaf, Tuan." Juan meraih tangan Magika, menggenggamnya dengan lembut. "Tak apa, sayang," katanya. "Kalau ibuku... tentu saja dia setuju. Dia tak pernah

