Deden masuk ke dalam ruangan kosnya. Dia melihat Andi masih terlentang di bawah kaki Alan. “Kalian tawuran di dalam kosan?” Tanyanya pada kedua temannya. Alan dan Arliand saling bertukar pandang satu sama lainnya, kemudian serempak menggelengkan kepalanya. Dengan gaya santai, Deden melangkah menuju tempat tidur, satu-satunya yang ada di dalam ruangan tersebut. Alan dan Arliand hanya menatap pria itu melalui ekor matanya. Kedua pria itu melihat betapa percaya dirinya terukir pada wajah Deden saat ini. Arliand segera mengabaikannya, jika tidak pasti Deden akan lebih besar kepala dari sekarang.
“Eh, beli makan yuk? Laper gue.” Ajak Arliand pada Alan.
“Gue mau mandi dulu, mau tunggu kagak?” Tanyanya pada Arliand, tanpa menunggu jawaban dia segera melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Kini t
