Kean yang mendengar suara kesakitan dari istrinya, langsung terbangun dan melihat pada Ayin yang memegang perut dengan air mata yang keluar dari pelupuk mata istrinya. “Sayang, kamu mau melahirkan?” tanya Kean mencoba untuk tenang dan tidak panik. Kean langsung turun dari ranjang, dan mencari tas yang disiapkan oleh Ayin beberapa hari yang lalu, dan tidak lupa dirinya mengambil dompet dan kunci mobil. Setelah itu Kean menuntun istrinya untuk keluar kamar, untung saja kamar mereka berada di lantai satu seminggu yang lalu. Kean tidak mau mengambil resiko dengan letak kamar mereka di lantai atas, dan membuat mereka lambat untuk ke rumah sakit. Kean memanggil satpam untuk mengambil mobilnya di bagarasi dengan cepat, dengan sigap satpam men