Esti sudah selesai mandi dan berpakaian rapi. Selama menunggu kedatangan penghulu, perasaan Esti bingung dan ragu. Dia merasa bingung karena kenapa dia bisa menerima ajakan menikah dari Angga sedangkan dia masih merasa berat untuk menerima itu. Sedangkan perempuan itu merasa ragu karena dia belum yakin Angga akan setia setelah menikah. Awalnya memang dia terlihat setia dan baik, tetapi belum tentu selama beberapa bulan dan tahun ke depan. Kini, dia hanya bisa pasrah berada dalam situasi itu. "Kamu enggak ada baju lain?" tanya Angga memperhatikan penampilan Esti sejak dia keluar dari kamar mandi. "Enggak ada. Ini yang dibawain sama mak Entin. Jadi, aku pakai yang ada aja. Emang kenapa? Ada yang salah sama baju aku?" Nada bicara Esti agak sedikit tinggi karena perasaannya sedang sensitif