Esti merasakan pipinya memanas. Dia tidak tahu semerah apa pipinya sekarang. Yang dia rasakan dengan jelas adalah debaran jantungnya yang semakin cepat ketika Angga perlahan mendekat dan mencium bibirnya. Sampai dia lupa jika Angga tidak meminta izin dulu ketika akan mencium. "Pipi kamu merah aneh banget, masih malu-malu ternyata. Aku semakin gemes lihat kamu kayak gitu. Jadi, enggak perlu minta izin dulu ya kalau mau peluk cium sekarang?" Seketika Esti menyadari jika Angga melanggar perjanjian mereka. "Siapa yang malu? Kamu lagi kenapa enggak pake izin dulu?" Mengelak adalah cara Esti agar tidak terlihat aneh di depan Angga. "Jelas-jelas pipi kamu merah, artinya kamu malu. Kayak orang yang belum pernah ciuman aja." "Emang kenapa kalau belum pernah?" Perempuan itu mendorong tubuh