“Rumi.” Hera tersenyum miring, sembari membaca salinan surat perjanjian yang ditandatangain oleh Alpha. “Jadi, mas Al masih mau balas dendam ke dia.” “Mama minta Alpha sudahi semuanya.” Mendengar kata kalimat “balas dendam”, akan selalu membawa ingatan Agnes pada perbuatan Qai. Semua rasa sakit yang diluapkan Qai pada Lingga, hanya akan menyisakan luka pada akhirnya. Untuk itulah, Agnes ingin menghentikan semuanya agar seluruh keluarganya bisa hidup damai di masa depan. “Mama cuma mau tenang, Ra. Mama mau menikmati masa tua dengan damai dan nggak ada drama.” Napas Hera terbuang pendek. Meletakkan dokumen yang telah dibacanya pada meja persegi di sampingnya, kemudian menatap taman yang malam ini tampak temaram. Fokus Hera tertuju pada sebuah kursi panjang, tempat di mana dirinya dan Rafa

