BTL~39

1325 Kata

Pagi itu, Rumi terbangun dengan senyum yang tersemat di wajah begitu saja. Tangan Dandi yang masih melingkar di tubuhnya pun, semakin membuat sudut bibir Rumi tertarik lebar. Terlebih-lebih, ketika Rumi kembali mengingat semua yang telah mereka lakukan tadi malam. Semuanya begitu indah. Dandi benar-benar melakukannya dengan … sempurna. Semua terjadi begitu saja dan Rumi pun tidak mampu menolaknya sama sekali. “Mau ke mana?” Rumi mengerjap, ketika suara berat itu memecah keheningan dan memeluknya semakin erat. Padahal, Rumi sudah berusaha menyingkirkan tangan besar itu dengan amat perlahan dari tubuhnya. Namun, kali ini Dandi lebih dulu terjaga dan seolah enggan melepaskankan Rumi. “Ke … kamar mandi.” “Ngapain?” Dandi membuka mata dan melirik ke sisi ruangan yang bisa ia gapai. “Mandi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN