“Kenapa baru ke kamar?” Hampir setengah jam Dandi menunggu di kamar seorang diri dan akhirnya Rumi muncul juga. Apa sebenarnya yang dilakukan gadis itu di bawah, sehingga butuh waktu lama untuk kembali ke kamar. “Anu, Mas.” Padahal, Rumi sudah mengulur waktu sebisa mungkin, tetapi Dandi ternyata belum juga tidur. Lampu di kamar pria itu masih terang benderang dan televisi yang langsung berhadapan dengan tempat tidur pun sedang menyala. “Saya bersihin dapur sebentar.” Dandi tahu Rumi berbohong. Memangnya, apa yang gadis itu bersihkan jika kondisi dapur sama sekali tidak berantakan. Piring kotor di wastafel pun tidak menumpuk dan Rumi hanya perlu mencuci piring bekas makannya saja. “Ke sini.” Dandi menepuk sisi kosong di sampingnya. Ia tidak ingin membahas masalah kebohongan Rumi, karena

