BTL~77

1121 Kata

“Aku mau bicara, serius.” Hari masih sangat pagi, tapi Dandi sudah mengajak Rumi membicarakan sesuatu dengan serius. Wajah Dandi pun tidak terlihat cuek, ataupun santai seperti biasanya. Apa suaminya itu sedang tersangung masalah, sehingga Dandi terlihat tidak nyaman? “Apa … ada masalah, Mas?” Dandi menarik kursi kosong di balkon dan memposisikannya di hadapan Rumi, yang sedang menunggu matahari terbit. Hari memang masih terlalu pagi, tetapi Dandi harus memberitahukan Rumi langsung dari mulutnya sendiri. “Pihak kepolisian akan manggil kamu sebagai saksi untuk memberi keterangan.” Melihat wajah resah Rumi, Dandi segera menggenggam kedua tangan istrinya. “Dengarkan aku, semua penyelidikan, pengumpulan barang bukti dan wawancara beberapa saksi sudah dilakukan. Sekarang tinggal kamu, kare

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN