BTL~97

1471 Kata

“Boleh pinjam Hera sebentar?” Ucapan Rafa tersebut, membuat obrolan hangat di meja makan mendadak menjadi hening. Tidak seperti Hera yang sejak tadi tampak canggung, Rafa benar-benar terlihat tenang-tenang saja. “Ra?” tegur Sania, ibu Rafa. “Jangan melamun.” Agnes kemudian terkekeh pelan sambil mengusap punggung Hera, tetapi tatapannya tertuju pada Rafa yang duduk berseberangan dengan putrinya. “Jangan lupa dibalikin.” Rafa tertawa sembari memundurkan kursi dan beranjak dari meja makan. Ia mengitari meja persegi, lalu membantu Hera berdiri dengan menarik kursi wanita itu. “Permisi,” pamit Hera canggung dan masih merasa malu dengan keluarga Rafa. Kedua orang tua Rafa sempat beberapa kali datang menjenguk, ketika Hera masih berada di kursi roda. Namun, karena kesadaran Hera kala itu be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN