Yanti hanya bisa menutup mulut dengan kedua tangan, saat mendengar kejujuran yang diungkapkan Rumi. Syok, karena semua tidak seperti yang terlihat dan Yanti bayangkan. Padahal, keterkejutan Yanti belum juga hilang, karena Rumi ternyata sudah kembali bersama Dandi sejak beberapa hari yang lalu. “Bu …” Rumi melepas tangan Dandi, lalu beranjak dari sofa. Menghampiri Yanti yang duduk di tepi tempat tidur dan berlutut. Rumi merebahkan kepalanya di atas paha sang ibu dan memeluk kedua kaki Yanti. “Aku minta maaf.” Air mata Rumi jatuh begitu saja. Banyak sesal yang menghampiri, tetapi Rumi lega karena sudah mengatakan semuanya pada Yanti. Awalnya memang tidak mudah, tetapi dengan adanya Dandi yang selalu mendukungnya, maka Rumi akhirnya bisa melewati itu semua. “Aku sudah banyak salah dan bik

