Aku setengah berlari, menyongsong Mila yang baru kembali dari ruang guru. Ujian sudah selesai, dan sekarang waktu bagi kami untuk mengendorkan otak. Sedikit hiburan kupikir akan menyenangkan. “Mau ikut ke puncak?” tanyaku sambil berbalik, lalu berjalan bersisihan dengan sahabatku. Mila melirikku. “Ngapain ke puncak?” Aku berdecak. Memang selama ini orang-orang pergi ke puncak untuk apa, sih? setahuku, mereka semua berbondong-bondong pergi ke puncak saat liburan tiba, hingga membuat macet jalanan, tidak lain adalah untuk berlibur, refresing, menenangkan diri, menyegarkan pikiran. “Ya liburan lah, Mil. Setelah kemarin kita belajar terus sampe rasanya otak jadi kering, tidak ada salahnya sekarang kita liburan. Seneng-seneng gitu.” Aku terkekeh sendiri, ketika mengingat aku dan Hesa akan pu