Hari Sabtu yang melelahkan. Karena tragedi jam tangan AC milik Rita, aku harus berada di ruang BP, selama lebih dari satu jam. Meskipun aku sudah bilang bukan aku yang ambil, dan Hesa bahkan sudah mengaku dia yang menemukan jam tangan itu, kemudian menaruhnya di laciku karena mengira itu milikku, (meski aku tahu dia hanya mengarang cerita, untuk menyelamatkanku), Bu Nur tetap tidak percaya. Sebenarnya, Rita sih yang ngotot tidak percaya aku tidak mengambil jam tangannya. Dia bahkan mencoba mempermalukanku di depan semua teman sekelas. Mengatakan bahwa aku iri dengan jam tangannya yang jelas-jelas ori, sedang punyaku KW. Bukan hanya KW 2, tapi KW 10, katanya. Tapi apakah aku merasa malu? tidak. Aku tidak malu. Terserah, dia mau bilang jam ku KW 10, atau bahkan KW 20 sekalipun, aku tidak mas