“Ada apa?” tanyaku pada Arda begitu aku memasuki kelas. Aku dan Mila baru saja dari perpustakaan untuk meminjam buku. Kelas terlihat rusuh. Beberapa teman tampak sedang mengaduk-aduk tas, serta mengecek laci meja. Bu Nur terlihat berkacak pinggang di depan kelas, sambil memberikan instruksi. Di sebelahnya, berdiri Rita. Arda menoleh padaku. “Rita kehilangan jam tangannya.” Lalu ia kembali menatap ke depan. Deret meja pertama yang sekarang sedang diperiksa, sementara aku dan Mila duduk di derat meja ke-tiga. “Jam tangan yang mana?” setahuku, Rita memang punya banyak jam tangan. Ia sering berganti-ganti memakainya. Hari senin memakai jam dengan kelep berwarna ungu, selasa warna pink, rabu warna hitam, kamis bisa beda lagi. Entah cewek yang satu itu punya berapa banyak koleksi jam tangan di