Tangisannya tidak kunjung reda saat sosok yang Atalia rindukan itu akhirnya datang memeluknya dengan erat. Apalagi permintaan maaf dilantunkan dari mulut sang ayah. Terlihat jelas bagaimana sosok itu begitu menyesali apa yang telah dia lakukan di masa lalu. “Maaf…. Maaf….” Atalia mengangguk, membiarkan sang ayah merangkup pipinya dan mencium pipi sang anak. Alvano merasa lega, bagaimana mereka menumpahkan rasa rindu masing masing. Meskipun, dirinya harus meminta pangempunan juga pada kedua orangtua Atalia. “Kakak,” panggil sang adik yang mana membuat Atalia menoleh. Itu Amel, adiknya sudah bisa bepergian tanpa alat yang terpasang di tubuhnya. Atalia terkekeh karenanya dan datang untuk memeluk sosok tersebut. “Kangen banget! Amel kangen banget sama Kakak yang ngilang beberapa hari terakhi