Semilir angin malam di Negeri dengan julukan Singa itu berhembus perlahan nan syahdu, menembus sela pori-pori tubuh pria gagah berahang tegas yang tengah memejamkan kedua matanya sejenak di sebuah balkon. Helaan napas panjang beberapa kali mengiringi presensinya disana imbas gusar hebat. Demikianlah situasi yang tengah dialami Lukas. Seusai dari Lounge VIP, tempat dimana ia berbicara empat mata dengan Aldrick, tubuh dan pikiran pria itu menolak sementara waktu untuk mencari Liza–sang istri di kerumunan tamu pesta yang sedang ber-euphoria, menikmati hidangan serta hiburan malam ini. Lukas tak menyangka, harapan mendapatkan investasi besar malah berujung sebuah bumerang baginya. Bagaimana tidak? Tanpa diduga, Aldrick—sang investor menginginkan perceraian dirinya dengan Liza untuk ditukar d

