Sial! Ternyata mama datang. Lukas merutuk dengan raut wajah pucat pasi. Nyatanya, suara yang tak asing itu adalah Sarah sang mama—ibu mertua Liza. Tidak hanya Lukas, Liza pun turut terperanjat dngan netra membola, mengigit bibir bawahnya khawatir. Namun, bukan Lukas namanya jika kehabisan akal. Pria tampan berjanggut tipis itu spontan melakukan hal tak terduga. CUP! Sebuah ciuman Lukas daratkan tanpa aba-aba tepat di belah ranum Liza. Seiras itu, cengkraman kuat di dagu puan berparas khas timur tengah itu perlahan melonggar. "Astaga! Mengapa sekarang kau malah mencium istrimu di depanku?" protes Sarah canggung sembari satu tangan ditempelkan menutupi netranya karena malu. "Inilah yang sedang terjadi, Ma. Aku dan Liza tidak bertengkar. Kami sedang melakukan adegan—" "Stop! Baiklah,

