91. Akhirnya..

1484 Kata

“Makan lagi ya, Yang.” Jaka menyodorkan sendok ke depan Sheila. Wanita yang tengah hamil muda itu menggeleng lemah. Rasanya dia masih tidak punya tenaga untuk melakukan apa pun. “Ayolah, Yang. Sedikit lagi. Tadi cuma empat suap lho. Kasihan anak kita kalau kamu kurang makan.” Jaka kembali mencoba merayu Sheila. “Makanan rumah sakit tidak enak ya? Mau makan apa?” Dan lagi-lagi, wanita itu menggeleng. Dia bahkan menjauhkan wajahnya dari sendok yang disodorkan. Jaka hanya bisa mengela nafas lalu meletakkan kembali sendok dan piring di atas meja. “Kamu mau makan apa? Bilang, Yang, biar aku tahu. Aku akan membelikan semua yang kamu mau.” Jaka meraih tangan Sheila dan mengelusnya dengan lembut. “Aku tidak meminta apa pun, Mas,” jawab Sheila sambil tersenyum lemah. “Aku berjanji tidak akan

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN