Cindy baru saja menyalakan komputernya saat Sheila datang ke kantor. “Pagi, Cin,” sapa, Sheila, “pagi bener datangnya.” Cindy tersenyum lebar, memamerkan gigi putihnya yang rapi. “Iya, tadi bangun lebih pagi.” Sheila menaruh tasnya di laci dengan kening berkerut mendengar jawaban Cindy. “Pagi jam berapa? Tumben.” Senyum Cindy semakin lebar. “Lagi seneng aja.” “Ha?? Apaan? Cerita dong!” Sheila langsung berdiri mendekati Cindy dan memasang muka penasaran alias kepo. “Ada deh! Ntar aja pas makan siang kita cerita ya! Aku nggak mau mengulang cerita yang sama kalau Gita juga tanya. ” jawab Cindy dengan raut bersinar. “Beneran ya??” Sheila mengacungkan jari kelingkingnya. “Iya.” Cindy terkekeh, tapi dia menyambut juga uluran jari kelingking temanya itu. “Awas kalau nggak!” ancam Sheila