72. Sheila Bilang...

1106 Kata

Aku sedang malas ketemu Mas Jaka! Lebih baik di kamar, aku kunci, dan kuncinya aku simpan di laci. Biar dia tahu rasa tidak bisa masuk. Biar dia juga tahu kalau aku benar-benar kesal dengan sikap dan omongannya. Mataku memicing dan senyum iblis tercipta saat aku menyimpan kucinya di dalam laci. Done! Aku pun berbalik dan duduk di kasur dengan punggung bersandar di dinding. Mataku memutari kamar, mencari ponsel. Ternyata benda canggih itu ada di atas meja. Aku terpaksa kembali berdiri untuk meraihnya. Setelah itu, aku kembali duduk di kasur. Tanganku sibuk menggeser-geser layar ponsel, tapi mataku lebih sering menatap pintu, berharap Mas Jaka mengetuknya dan meminta maaf. Aku heran sekali dengan Mas Jaka!! Masa iya tadi lihat-lihat aku seperti aneh begitu?? Matanya itu menatapku seolah-o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN