Yasa turun dari mobilnya setelah berhasil memarkirkan kendaraan roda empat itu dengan rapi. Seperti biasa, Yasa selalu datang membawa hot milk dan juga beberapa buah roti lapis di tangannya. Hal itu Yasa lakukan bukan karena pria itu tak sempat sarapan saat di rumah. Tetapi karena Yasa mudah merasa lapar lagi saat pagi begini. Meski terbilang banyak makan tapi tubuh Yasa sama sekali tak gemuk. Berat badannya bertambah sangat sedikit padahal porsi makannya setiap hari melebihi batas yang dianjurkan. Entahlah, Giandra pun sampai heran dengan kawan baiknya itu. Entah anugerah atau musibah, Yasa tak tahu bagaimana harus menyebut kondisinya. Menjadi orang yang menjabat sebagai sekretaris CEO, membuat Yasa juga mendapat perhatian dari para karyawan di perusahaan. Tidak hanya itu, Yasa juga dih