“Selamat pagi, Neeta,” sapa Arbi saat melihat wanita itu tengah fokus melakukan pekerjaannya. Neeta menahan aktifitasnya mengepel lantai. Kemudian menegapkan tubuhnya yang tadi sedikit membungkuk saat mendengar suara seorang pria menyapa namanya. “Eh, Pak Arbi. Pagi juga, Pak,” sahut Neeta tak kalah ramah dari pria itu. Seulas senyum penuh kecanggungan Neeta berikan pada pria yang selalu ramah kepadanya itu. Entah hanya perasaan Neeta saja atau bagaimana. Dia merasa jika Arbi adalah satu-satunya pegawai kantor ini yang ramah dan memperhatikan dirinya sejak hari pertama bekerja. Bahkan pegawai lain saja tak mau repot membuang waktu mereka untuk menyapa Neeta saat berpapasan. Namun, Arbi selalu melakukannya setiap kali melihat Neeta. Arbi tak pernah meminta tolong kepada Neeta melakukan