Perlahan, Adinagara memasuki Pratiwi dan menghentaknya cukup kuat. Dilihatnya mata Pratiwi terpejam dan dia kelihatan sangat menikmati perlakuan suaminya. Semakin kuat Adinagara menghentak, semakin kuat istrinya mendesah. Melihat kalau Pratiwi bukannya mengeluh malah menikmati, Adinagara pun semakin kuat dan cepat bergerak di atas tubuh istrinya.
“Berbalik,” perintah lelaki itu setelah sekian lama menghentak. Pratiwi sudah mencapai puncaknya sekali dan dia belum apa-apa.
Wanita itu menuruti perkataan suaminya dan dia pun mengambil posisi seperti bayi yang mau merangkak. Adinagara suka sekali kalau Pratiwi sudah berada pada posisi seperti ini. Dia bisa memandangi bagian belakang tubuh istrinya yang indah dan sesekali meremasnya. Kali ini, dia memberikan tamparan kecil pada dua bongkahan
