[76] Masuk Paviliun

1085 Kata

"Aku nggak menemukan buku itu!" lapor Pratiwi begitu melihat Dean alias Satria di garasi mobil. Lelaki yang sudah lebih segar setelah tidur cukup lama itu menoleh ke kanan ke kiri. Memastikan kalau tidak ada siapa-siapa di garasi selain mereka berdua. Pratiwi dinilainya terlalu gegabah karena terang-terangan menemuinya seperti ini. "Tiwi, hati-hati kalau bicara. Nanti ada yang dengar!" "Siapa? Nggak ada siapa-siapa di sini. Pak Marwan kusuruh mengantar Bibik ke supermarket belanja persediaan dapur." "ART kamu kan bukan cuma Bibik. Gimana kalau yang lain curiga dan laporan sama Bapak?" Pratiwi mendengkus. Adinagara mana mau tau urusan dapur dan rumah. Nggak sampai segitunya dia akan menanyakan hal-hal yang dianggapnya nggak penting. “Orang-orangku lebih loyal padaku dibanding pada su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN