Pratiwi, perempuan berdarah Sunda-Belanda itu bagi Dean sudah mendekati wanita idaman yang sempurna. Parasnya elok, tutur katanya lembut dan keibuan. Selama Dean kerja di tempat Adinagara, belum pernah sekalipun dia mendengar wanita itu menaikkan nada suaranya hingga membuat orang yang mendengarnya tutup kuping. Tapi meski Pratiwi terbilang mendekati sempurna, tetap saja bagi seorang Adinagara dia tidak cukup memuaskan. Kalau satu Pratiwi saja cukup untuk Adinagara, lelaki itu tak akan bermain di belakang untuk memuaskan napsunya. "Supir baru lagi?" tanya Adinagara ketika dilihatnya Dean yang membuka pintu mobil untuk kedua anaknya. "Zizi berulah dan dia nggak mau sekolah kalau supirnya nggak diganti. Dia nggak suka pake supir tua. Katanya seperti sedang naik angkot saja." Adinaga