[80] Zizi

1115 Kata

“No-Nona? Apa-apaan ini?” tanya Dean gugup sambil menarik diri menjauh dari Zizi. Tangannya mengusap bekas lumatan bibir Zizi di bibirnya. Gadis manis yang mengenakan pakaian olahraga ketat itu mendengkus dan kembali memukuli kantong pasir. Seolah aksi yang baru saja dia lakukan hanya selingan biasa yang tak ada artinya. Setelah perasaan Dean terkendali, lelaki itu berdiri sopan di dekat Zizi dan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan apa yang tadi dilakukan gadis itu kepadanya. “Saya minta maaf karena tidak menjemput Nona hari ini. Tadi saya–” “Nggak usah diterusin,” kata Zizi tanpa menghentikan kegiatannya memukuli kantong pasir. “Mau jemput atau enggak, mau pergi sama Mama atau enggak, aku nggak peduli lagi. Aku udah nggak penasaran lagi sama kamu!” Kening Dean mengernyit. “Maksud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN