Dalam mimpinya, Zea bertemu Juna. Mereka pergi ke sebuah rumah yang berada di ujung desa. Rumah itu sangat sederhana. Namun baru saja memasuki pekarangannya yang asri, Zea bisa merasakan banyak cinta di rumah itu. Langkah kaki mereka belum sampai pintu, tapi pintu kayu sederhana itu sudah membuka dan Ibu Hastuti keluar. Merentangkan tangan dan menyambut Zea dalam pelukan. "Ibu, apa ini nyata? Kenapa Ibu hidup lagi?" tanya Zea dalam dekapan Hastuti. "Tentu saja ini cuma mimpi. Tapi akan terasa nyata karena kami semua ada dan hidup di hatimu, Zea. Bertahanlah," kata Ibu sembari mengecup kepala Zea. "Kalau begitu saya nggak mau bangun. Saya mau bersama Ibu di sini." Zea mengurai pelukannya dan membalikkan badan. "Di sini ada Juna juga. Hidup saya terasa lengkap. Kalian orang-orang yang