Di tempat lain. Di dalam ruang kerjanya. Revan sedang duduk menatap layar komputer, namun pikirannya malah terus terbayang wajah Alena yang sedang tersenyum dan suaranya yang lembut, membuat Revan sangat sulit untuk melupakannya. "Haistt! Alena, mengapa aku terus terbayang wajah kamu?" Ucap Revan sambil tersenyum dan dia terus menghela napas pendek. "Huft! Alena ... Sepertinya aku sudah benar-benar jatuh cinta sama kamu dan aku ... aku tidak bisa menyangkal lagi," ucap Revan yang tatapannya beralih ke ponselnya tepat berada di atas meja yang berada tepat di depannya saat ini. "Dia sedang apa ya? Apakah dia masih di ruang kerja orang aneh itu?" Ucapnya yang setelah itu, Revan segera meraih ponselnya. "Sepertinya aku harus bertanya kepadanya dan ...." Revan melihat jam di layar ponseln