Yang menelepon adalah Alisa bukan Revan

1107 Kata

Sementara Arkana yang sibuk dengan amarahnya. Berbeda dengan Alena yang saat ini, sedang bahagia karena dia bisa bicara dengan satu-satunya paling berharga dalam hidupnya, tidak lain adalah putrinya sendiri. Karenaa Alena tidak mau keberadaan putrinya diketahui oleh Arkana, dia pun sengaja keluar dari dalam kamar rawatnya dan Alena, bicara di depan pintu sambil melihat ke sekelilingnya. "Syukurlah tidak ada orang!" Ucap Alena yang kemudian menekan tombol 'ok' lalu segera menjawabnya. "Halo sayang!" Ucap Alena dengan senyuman cerah dan suaranya yang lembut, membuat Arkana yang sedang menguping pun langsung terkejut. "Sayang? Dia panggil orang di telepon itu dengan panggilan semacam itu? Juga suaranya ... Suaranya lembut sekali," ucap Arkana yang semakin terbakar api cemburu. "Bagus s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN