Cemburu karena panggilan telepon

1090 Kata

"Ayo, makan!" Ucap Alena yang kini ssdang memegang mangkuk berisi bubur yang siap untuk dia suapi ke arah mulut Arkana. Arkana mengulas senyum, karena sudah sangat lama dia tidak merasakan hangatnya perhatian Alena yang dulu, sering dia rasakan, walaupun dulu dia adalah pria yang sangat dingin dan juga sangat kaku. Tapi diam-diam dia merasakan kehangatan itu ke dalam hatinya, namun saat itu dia memiliki gengsi yang sangat tinggi, sehingga tak berani mengakui itu semua pada Alena bahkan terhadap dirinya sendiri. Sehingga, Arkana sadar jika kebodohan dia itu telah menyebabkan luka ke dalam hatinya sendiri. "Alena, aku ingin bertanya padamu. Kamu ...." Belum Arkana selesai bicara, Alena langsung melotot tajam ke arahnya. "Nanti saja bicaranya! Kamu makan dulu buburnya, lalu minum obat da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN