Angin malam berhembus sangat kencang, membuat udara malam semakin dingin menyaou wajah Arkana yang kini sedang berdiri di depan jendela kamar sambil merasakan rasa sesak di dadanya. Hatinya sangat sakit, padahal dia sudah tahu sejak lama tentang anak haram ibunya dengan pria lain serta sikap yang dia berikan jauh berbeda antara dia dan anak kesayangan ibunya itu Namun, ketika dia melihat foto yang dikirim oleh Rico yang terpampang nyata di layar ponselnya, itu membuat rasa sakit teramat dalam, rasa sakit yang hanya bisa dirasakan oleh anak yang tak mendapatkan kasih sayang dari ibunya sendiri. "Ternyata dia bisa tersenyum juga dan senyuman ini ... Tidak pernah dia tunjukkan padaku, senyuman tulus seorang ibu yang aku inginkan selama ini, tapi tak pernah aku dapatkan sama sekali." Arkan