Drrttt ... Drrttt .... Suara panggilan telepon pun bergema membuat Arkana yang sedang bicara pun, harus menundanya. "Mas, ponsel kamu bunyi! Jawab dulu, takutnya ada suatu hal yang penting dan untuk hubungan kita ... Nanti saja bahasnya! Aku mau membersihkan diriku yang sudah kamu kotori ini," ucap Alena dengan nada dingin tak ada tatapan bahagia seperti saat mereka melakukannya di masa lalu. Membuat hati Arkana berdenyut sakit dan dia merasa jika Alena seperti tak menganggap khusus hubungan yang baru saja mereka lakukan itu. "Lena, kamu ... Kamu marah sama aku?" Tanya Arkana. Alena menggelengkan kepalanya, lalu mendorong Arkana yang masih berada diatas tubuhnya. "Aku tidak ada hak untuk marah! Maaf mas, aku mau membersihkan diriku dulu! Takut ada orang yang melihat dan akan menjadi