Flashback off. "Maaf!" Alena mengakhiri ceritanya dengan satu kata ini dan setelah itu, tangannya gemetar hebat. Membuat rasa bersalah Arkana semakin besar. "Sayang, kamu jangan meminta maaf! Seharusnya akulah yang meminta maaf padamu." Arkana pun segera memeluk Alena dengan air mata yang jatuh karena rasa bersalahnya. Sedangkan Alena, dia terus menangis dengan rasa sesak di dadanya. Karena trauma atas penyiksaan itu kembali datang menghantui pikirannya dan trauma yang mati-matian dia usahakan untuk sembuh, kini mulai menghantuinya. "Jangan ... Jangan pukul lagi! Ampun tante!" Teriak Alena dengan memeluk erat Arkana, tubuhnya gemetar hebat seolah kejadian itu sedang dia alami dan rasa takut itu, benar-benar nyata. Arkana langsung membalas pelukan Alena dengan erat dan dia terus meni