"Saat itu ...." Alena menarik nafas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap tenang agar dia bisa menceritakan semuanya dengan jelas. "Sayang, kamu ...." Arkana merasa tidak tega melihat Alena yang sepertinya kesulitan untuk mengatasi dirinya sendiri. "Kalau tidak sanggup tidak perlu dipaksakan, aku ... Biarkan aku saja yang mencaritahu nya sendiri saja, kamu tidak perlu ...." "Aku baik-baik saja mas, kamu tidak perlu mengkhawatirkan keadaan aku," sela Alena dengan senyuman yang menunjukkan jika dirinya sungguh baik-baik saja. "Huft! Baiklah sayang kalau kamu merasa itu baik, aku tidak akan memaksa," jawab Arkana dengan tatapan tidak tega, dia pun menggenggam erat tangan Alena. "Mas, aku boleh mulai?" tanya Alena ketika dia melihat genggaman tangan yang ternyata bisa mengurangi gemetar pa