Alena berlari tanpa arah untuk menghindari Arkana dan tempat yang membuat perasaannya semakin bergejolak. "Tidak! Aku tidak akan mengingatnya lagi! Aku sudah sembuh, aku sudah sembuh!" Pekik Alena yang terus bicara sendiri, sampai akhirnya dia pun merasa lelah dan berhenti di halaman belakang rumah itu yang kebetulan ada tempat duduk bercat putih. Alena pun menghentikan langkahnya dan seg2ra duduk di bangku itu. "Ya Tuhan ada apa denganku? Semuanya sudah lama aku lupakan tapi kenapa ... Kenapa aku seperti ini lagi?" Alena memijat dahinya, lalu menyandarkan punggungnya di kursi dengan mata terpejam dan napas yang memburu. "Ahhh ... Haah! Sialan! Aku tidak boleh mengingatnya lagi! Tidak boleh!" ucapnya sambil berusaha menenangkan perasaannya yang masih berkecamuk dan Alena terus berusa