34

1308 Kata

Clara sudah masuk ke dalam kamar, dia melepaskan tas sampingnya dan meletakkan di atas meja riasnya. Clara duduk di depan cermin menatap pantulan dirinya, dia memegang pipinya, pipi yang tadi di tapung oleh Rio saat dia sedang pura-pura tertidur, hingga akhirnya dia benar-benar terlelap karna terlalu nyaman. Clara tersenyum dengan wajah merona, dia kembali teringat dengan sentuhan jemari Rio yang menyibak anak rambutnya di dahi dengan lembut. “Dia sangat sopan dan sangat pengertian,” gumam Clara yang merasa jatuh hati pada perlakuan Rio. “Tapi kenapa dia tidak pernah mengatakan cinta dengan serius? Aku tau dia suka sama aku, sayang sama aku, tapi dia tidak menyatakannya dengan resmi, jadi aku tidak bisa mengatakan iya,” lanjutnya lagi sambil merapatkan pipinya ke atas meja rias dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN