Rio duduk sambil menatap uang berwarna merah di dalam brankas milik papanya Clara. “Saya kembalikan semua uang kamu,” ucap Dimas kembali. “Ke-kenapa?” tanya Rio dengan terbata-bata. “Saya tidak mau terikat apa pun sama kamu, jadi semisal Clara ingin putus hubungan dengan kamu, dia tidak akan terbebani sama uang kamu yang ada di perusahaan papanya, jadi dia bisa mengambil kesimpulan apa saja yang dia mau,” ucap Dimas yang seperti petir di siang bolong bagi Rio. “Apa Clara pernah mengatakan terbeban menjauhi saya, hanya karna memikirkan uang ini?” tanya Rio. “Tidak, dia tidak pernah mengatakan apa pun,” jawab Dimas. “Syukurlah,” ujar Rio penuh rasa syukur. “Tapi Om tidak berencana untuk meminta Clara menjauhi saya, kan Om?” tanya Rio lagi. “Untuk apa?” tanya Dimas dengan mengerutkan k