Rio yang mengira hidupnya akan baik-baik saja meskipun tanpa Clara, ternyata dia salah besar. Siang malam di pikiran Rio hanya ada Clara dan Clara, bahkan senyum manisnya Clara terus menghantui dirinya. “Kamu kenapa? Kelihatannya gak suka banget sama makanan di depan kamu, bukannya itu makanan kesukaan kamu?” tanya Lina pada Rio. Dia melihat Rio hanya mengaduk-ngaduk makanan di dalam piringnya menggunakan sendok, terlihat sangat tidak bernafsu untuk makan. Rio menatap mamanya, “Mama pernah di tinggal sama orang yang mama sayang tidak?” tanya Rio membuat Lina mengerutkan keningnya. “Kenapa kamu tanya begitu? Tentu saja mama pernah, buktinya Papa kamu meninggalkan mama untuk selamanya,” jawab Lina. “Bukan gitu, misal dulu, pas Mama lagi dekat sama seseorang gitu,” ujar Rio lagi. “Tida