84

1013 Kata

Angga menatap tak suka pada Rio, sorot matanya yang tajam memperlihatkan dengan jelas hal itu. “Clara kenapa?” tanya Dimas yang menghampiri Rio dan Angga yang masih bersitegang di pintu. “Tidak kenapa-napa Om, Clara hanya tidur, mau Rio bangunin, kasihan,” sahut Rio, dia berbicara pelan dengan suara berbisik untuk menjawab pertanyaan dari papanya Clara. Dimas melenguh lega mendengarkan jawaban yang diberikan oleh Rio, begitu juga dengan Alena yang berdiri di belakang Dimas. “Apa saya boleh membawanya masuk ke dalam kamarnya?” tanya Rio. Menyadari mereka semua yang berdiri di sana tak ada satu pun yang menyuruh Rio untuk masuk ke dalam membuat mereka kikuk dan jawab, “Boleh-boleh, ayo, silakan, lagian saya juga tidak kuat menggendongnya sampai ke lantai dua,” jawab Dimas. “Jangan per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN