Alea baru saja sampai di tengah tangga saat dirinya mendengar suara teriakan Amara. Kepalanya yang terasa berdenyut semakin nyeri mendengar pertengkaran mereka di meja makan. Alea bahkan merasa ruangan di sekelilingnya serasa berputar. Kalau saja dia tidak lapar, mungkin dia akan berdiam diri di dalam kamar menunggu Bi Surti mengantar makanan untuknya. Alea tidak ingin merepotkan Bi Surti, karena dia yakin, Bian pasti menyuruh asisten rumah tangganya itu untuk menyiapkan sarapan untuk istri tercintanya. Dugaan Alea memang tidak meleset. Dari arah dia berdiri saat ini, dia melihat Bi Surti sedang sibuk sendirian di dapur. Tidak ada yang membantu wanita paruh baya itu seperti yang biasa dia lakukan. Jangankan membantu, tamu tidak tahu diri itu justru membuat keributan pagi-pagi, di meja