Senyum manis di bibir Amara luntur seketika saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Bian. Tidak disangka jika lelaki itu akan menjawab pertanyaannya dengan menohok. "Aku juga istrimu, Mas. Apalagi, saat ini aku sedang hamil anakmu!" Amara begitu kesal mendengar penuturan Bian. Bisa-bisanya lelaki itu meninggalkannya di kamar sendirian karena mengkhawatirkan wanita lain. Memang benar, wanita itu juga istri Bian, tetapi, dia sangat kesal saat mendengar sendiri dari mulut Bian kalau dia sangat mengkhawatirkan Alea. Kemarin, saat masih tinggal di rumahnya sendiri, Amara tidak masalah Bian tinggal dengan Alea. Wanita itu bahkan tidak mempermasalahkan jatah kunjungannya. Dia mengerti walaupun Bian belum bisa bersikap adil karena pernikahan mereka masih dirahasiakan. Bian tidak ingin mem