Alea tiba di rumah sakit sendirian. Suami yang tadinya ingin mengajak menjenguk ibu mertua justru tidak terlihat batang hidungnya. Sepertinya lelaki itu kembali takluk pada perempuan licik itu.
"Ah, bodohnya suamiku!" batin Alea geram.
Sebegitu pentingnya wanita itu sampai Bian lupa jika alasan dia menyembunyikan pernikahan keduanya adalah agar ibunya baik-baik saja. Alasan Bian tidak menceraikan Alea juga karena dia tidak ingin terjadi sesuatu pada ibunya karena dia sangat tahu jika Alea sangat penting bagi wanita yang telah melahirkannya itu.
Alea menghela napas panjang. Meskipun memutuskan untuk berpisah, tetap saja Alea merasa bersedih dengan sikap suaminya. Wanita itu semakin sadar jika siapa pun tidak berarti di mata Bian kecuali wanita itu. Bukan hanya dia, tetapi kedua orang tua
